Wednesday, December 12, 2007

Ujian

SEkarang sudah saatnya ulangan, jadi kita harus rajin belajar biar nilai kita tinggi. Kalau tidak belajar, nilai kita akan jelek. makanya kalau kalian pingin nilaninya tinggi kita harus rajin belajar.

Kelinci dan si kura-kura

Di tepi kolam genang, tidak jauh dari taman wortel, duduklah Nila dan saudara kembarnya, Marak, serta adiknya Cemil yang masih kecil. Mereka bertiga duduk berdempetan, mendengarkan kakek Kelinci mengakhiri ceritanya.
"...Maka kura-kura mengalahkan kleinci. Pelajaran dari cerita ini ialah: biarpun lambat, asalkan tekun, siapa pun dapat menang."
Marak melompat berdiri. "Keterlaluan!" katanya.
Kumban, si kura-kura lamban, muncul dari balik rumpun bakung. Dari tadi ia ikut mendengarkan pembicaraan kelinci. "Jangan merasa paling hebat, "Tidak mungkin kura-kura mengalahkan aku!" katanya menantang.
Kumbun mengedipkan matanya yang masih berair." Aku masih mengantuk karena baru saja bangun dari tidur siang. Tetapi, aku masih bisa mengalahkan kamu!"
Marak berlari jauh di depan. Tetapi, segera ia terengah-engah. Telinganya terkulai. Cemil menjadi khawatir. Ia lalu memetik stroberi matang dan memberikannya kepada Marak.
MArak berhenti dan melahap stroberi itu. Cemil juga ikut makan. Karena kenyang, Marak dan Cemil mengantuk, persis seperti kelinci dalam cerita kakek! Mereka lupa akan lomba lari itu dan tidak ingat akan nasihat Kakek. Mereka mendengkur. MAka lewatlah Kumbun si kura-kura. IA merayap lambat, tetapi tekun!
Tiba-tiba Marak terbangun dan melesat di jalan setapak. Tetapi, Kumban sudah melewati garis akhir lomba. Nila berkata kepada Marak, "Seharusnya kamu mengikuti nasihat Kakek."